Rabu, 23 Mei 2012

Kisah Pemain Sepak Bola Muslim di Jerman Bisa Dijadikan Panutan

Dibanding Mesut Ozil, nama Serdar Tasci harus diakui kalah populer. Itu lantaran ia bukan pemain inti di timnas Jerman plus posisinya sebagai seorang bek. Namun, kedua pemain itu memiliki beberapa persamaan, yakni saudara seiman, dan pemain keturunan Turki yang membela skuat Der Panzer.
Dilahirkan di di Esslingen, Jerman Barat, pada 24 Arpil 1987, Tasci adalah salah satu pemain sepakbola Muslim yang bermain di Eropa. Saat ini Tasci memperkuat klub Bundesliga Jerman, VfB Stuttgart. Tasci menjadi perbincangan pecinta bola Jerman ketika tujuh juta lebih pemirsa di Stuttgart menyaksikan dia berdoa di pinggir lapangan sebelum masuk ke lapangan. Peristiwa yang terjadi beberapa tahun lalu itu masih membekas di para suporter klub di Jerman, khususnya Stuttgart.

Ketika itu Tasci kepergok berdoa dengan mengangkat kedua belah tangannya, selaiknya seorang Muslim berdoa. “Aku berdoa karena ingin tetap sehat saat bermain dan timku bisa menghadapi tantangan dengan sukses,” kata Tasci.
Ketika timnya meraih kemenangan, dia memiliki cara sendiri untuk merayakannya. Tidak seperti pemain lain yang berlari keliling lapangan sambil membuka baju, Tasci cukup melakukan sujud syukur di tengah lapangan. Sontak aksinya itu mendapat sorotan dari para pendukung Stuttgart yang memadati The Mercedes-Benz Arena.
Selain itu, Tasci juga rajin menjalankan puasa. Tasci tidak mau membohongi diri sendiri dengan menyatakan tetap berpuasa ketika dirinya merumput di bulan Ramadhan. Ia mengaku beberapa kali absen lantaran padatnya jadwal latihan dan pertandingan.
Tapi dia paham hukumnya seorang Muslim yang meninggalkan puasa Ramadhan adalah wajib menggantinya di lain hari. Karena itu ketika tidak bermain dan latihan, dia bakal melakukan puasa untuk mengganti yang lalu. “Aku bisa mengganti puasaku pada hari-hari libur dari pertandingan. Keluargaku sudah mengerti akan hal ini,” kata bek
25 tahun itu menandaskan. Selain Serdar Tasci, terdapat pemain Muslim lain yang memperkuat VfB Stuttgart. Ia adalah Khalid Boulahrouz. Bek timnas Belanda ini dikenal sebagai seorang Muslim yang memiliki tingkat ketakwaan tinggi terhadap ajaran agama yang dianutnya, Islam.
Dalam sebuah wawancara, Boulahrouz sempat berkata, “Saya berusaha sebisa mungkin untuk mengembangkan pengetahuan saya tentang Islam.”
Boulahrouz sempat mencuri perhatian Jose Mourinho ketika menukangi Chelsea sehingga pelatih asal Portugal memboyong Boulahrouz ke Chelsea pada 2006. Ia dikenal rajin menjalankan ibadah yang merupakan tiang agama. “Saya shalat lima waktu setiap hari dan saya mengaji Alquran,” ujar pemain yang telah merumput di empat liga teratas Eropa ini.
Tidak main-main, mantan pemain Sevilla ini rutin mengkaji setiap ayat yang terkandung dalam Alquran. “Saya belajar bahasa Arab, jadi saya bisa memahami lebih baik,” kata dia. Dia melanjutkan, “Mengaji Alquran, memberi saya kedamaian dan membuang stres yang ada.”
Pemain berjuluk Khalid der Kannibale ini mengatakan, hatinya bisa menjadi lebih tenang dengan membaca Alquran. Dan hal itu membawa dampak positif di lapangan. “Kesabaran banyak manfaatnya. Saya berusaha untuk menjalaninya dalam kehidupan sehari-hari. Kesabaran sangat penting di situasi yang sulit,” ungkap Boulahrouz.
Usia membela Stuttgart menyelesaikan musim 2012 di Bundesliga Jerman, Boulahrouz memutuskan tidak melanjutkan masa kontrak dengan klub sehingga berstatus bebas transfer musim panas mendatang. Belum ada kepastian dia bakal membela klub mana.
Namun, Boulahrouz sudah menyatakan keinginannya untuk bermain di Serie A Liga Italia agar perjalanan kariernya lengkap. “Pindah ke Italia merupakan pilihan bagus,” kata dia kepada Voetbal International. “Saya tahu pengurus AC Milan beberapa kali memantau saya dari tribun penonton."
Pemain yang memperkuat timnas Oranye sejak 2004 ini berjanji bakal memutuskan masa depannya sebelum perhelatan Piala Eropa 2012 dimulai pada Juni mendatang. “Dalam waktu dekat saya akan mengurusnya dengan agen. Saya belum mau pulang ke Eredivisie Belanda. Pilihan saya adalah pindah ke Italia atau liga top lainnya.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar